Kamis, 16 Januari 2014

KEADAAN HIDROLOGI KEPULAUAN INDONESIA



BAB 1
Pendahuluan


A.    Latar Belakang
Dalam mempelajari pendidikan geografi, kita dapat memenuhi tuntutan tujuan pendidikan geografi yang meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap, maka di dalam makalah ini disajikan pemaparan tentang permasalahan dari Hidrologi itu sendiri. Semoga makalah ini dapat dijadikan media belajar yang sesuai dengan tuntutan pembelajaran.
B.     Tujuan
Agar mahasiswa mampu menganalisis pengertian dari sungai, danau, air tanah dan rawa. Dapat menjaga dan memelihara air dalam lingkup hidrologi karena air sangat penting bagi setiap makhluk hidup di muka bumi ini. 
C.    Rumusan Masalah
1.      Mengetahui keadaan Hidrologi kepulauan Indonesia
2.      Menganalisa persebaran jenis & macam pemaparan bentang Hidrologi di Indonesia.
3.      Mampu menganalisa dan menangani permasalahan yang timbul dari Hidrologi di Indonesia.








BAB 2
ISI


A.    Sungai-sungai di Indonesia
Sungai adalah aliran air tawar melalui suatu saluran menuju laut, danau, atau sungai lain yang lebih besar.air sungai dapat berasal dari gletser, danau yang meluap, atau mata air pegunungan. Dalam perjalananny, aliran air sungai mempunyai tiga aktivitas, yaitu melakukan erosi, transportasi, dan sedimentasi. Air sungai dapat mengikis tanah yang dilaluinya, kemudian membawa ke muara sungai yang di endapkan. Erosi sungai terbesar terjadi di bagian hulu (daerah pegunungan). Lereng yang curam di daerah pegunungan mengakibatkan aliran relatif deras sehingga erosi vertical lebih besar. Oleh karena itu, dapat diamati lembah sungai di daerah pegunungan terbentuk huruf V.
1.      Persebaran atau Keberadaan Sungai
Hampir di setiap pulau besar & kecil di Indonesia terdapat sungai , di setiap pulau tergantung besar kecil curah hujan yang jatuh di pulau itu tersebut. Pulau-pulau besar di Indonesia umumnya memilki banyak sungai. Pulau-pulau yang sedikit memilki sungai terdapat di NTT karena pulau-pulau ini memilki curah hujan yang rendah.
Sungai bisa berawal langsung dari hujan. Lembah-lembah yang terdapat dekat-dekat puncak gunung biasanya berisi air apabila ada hujan. Sungai ada juga berawal dari mata air. Sungai ada juga berawal dari cairnya es (gletser). Contohnya : Sungai Kema Bu di Irian Jaya yang memperoleh airnya dari cairan es Puncak Jaya.
2.      Jenis dan Macam-macam Sungai
a.       Jenis-jenis Sungai
1)      Bedasarkan sumber air, sungai dibedakan menjadi tiga :
(a)    Sungai mata air, yaitu sungai yang airnya bersal dari mata air
(b)   Sungai hujan, yaitu sungai yang airnya berasal dari air hujan. Pada saat musim hujan debit air bertambah, sedangkan pada musim kemarau debit air berkurang.
(c)    Sungai gletser, yaitu sungai yang airnya berasal dari pencairan gletser (es), misalnya Sungai Memberamo di Papua
2)      Bedasarkan arah aliran, sungai dibedakan menjadi empat :
(a)    Sungai Konsekkuen, yaitu sungai yang aliran airnya searah dengan kemiringan lereng.
(b)   Sungai subsekkuen, yaitu sungai yang aliran airnya tegak lurus terhadap  konsekkuen.
(c)    Sungai obsekuen, yaitu anak sungai dari sungai subsekuen yang berlawanan arah dengan sungai konsekkuen.
(d)   Sungai resekuen, yaitu anak sungai dari sungai subsekuen yang sejajar dengan sungai konsekuen.
3)      Bedasarkan struktur geologi, sungai dibedakan menjadi dua.
(a)    Sungai anteseden, yaitu sungai yang tetap mempertahankan pola alirannya meskipun terjadi pengangkatan secara perlahan-lahan.
(b)   Sungai superposed, yaitu sungai yang mengalir pada suatu daratan alluvial atau daratan peneplain hingga stuktur batuan di daratan itu tersingkap tanpa banyak mengubah pola aliran sungai.
b.      Pola Aliran Sungai
Pola aliran sungai yang ada di permukaan bumi sangat dipengaruhi oleh morfologi tempat sungai mengalir dan sruktur geologinya.
1)      Pola Dendriktik
Pola aliran sungai yang tidak teratur. Pola tersebut biasanya terdapat di daerah daratan rendah atau daerah pantai.
2)      Pola Trellis
Pola aliran sungai yang aliran sungai induknya sejajar dengan anak-anak sungai bermuara pada sungai induk. Pertemuan antara sungai induk dan anak sungai membentuk sudut siku-siku.
3)      Pola Radikal
Pola aliran sungai yang memusat ke suatu daerah. Pola itu biasanya terdapat di daerah cekungan (basin)
4)      Pola Rektanguler
Pola aliran sungai yang membentuk sudut siku-siku. Pola itu biasanya terdapat di daerah patahan.
3.      Fungsi dan Permasalahan Sungai
a.       Fungsi atau Manfaat Sungai
Beberapa fungsi atau manfaat dari sungai yang sampai saat ini dapat kita lihat dan rasakan dalam kehidupan sehari-hari di ntara lain sebagai berikut :
1)      Sebagai prasarana transportasi. Di beberapa daerah sungai dimanfaatkan untuk prasarana transportasi, contohnya Sungai Kapuas, Sungai Barito, Sungai Kahayan dll.
2)      Merupakan sumber air untuk irigasi.
3)      Aliran sungai digunkan untuk pembangkit listrik. Contohnya : Sungai Asahan di Sumatra Utara, Ci Tarum di Jawa Barat, Sungai Brantas di Jawa Timur dll.
4)      Dimanfaatkan sebagai prasarana olahraga seperti kegiatan Arung Jeram , Dayung , Perahu Naga dll.
5)      Digunakan sebagai tempat budi daya perikanan.
b.      Permasalahan   Sungai
Permasalahan yang paling sering kita jumpai dalam Daerah Aliran Sungai adalah penyempitan , pengikisan , pengendapan sehingga menyebabkan mengecilnya badan sungai itu sendiri. Hujan yang sangat deras dapat menyebabkan terjadinya mengeluapnya air di daerah sungai. Karena volume air yang seharusnya di tampung oleh sungai terlalu banyak sehingga terjadilah yang bisa kita sebut Banjir.
Banjir sungai umumnya terjadi secara berskala. Meluapnya sungai dapat terjadi karena hujan lebat atau mencairnya es atau salju di daerah hulu. Di Indonesia banjir sungai terjadi pada saat musim hujan yang menyebabkan meningkatnya volume air dalam sungai. 
Banyak hal yang menyebakan permasalahan yang terkait dalam sungai namun terdapat factor-faktor lain yang juga dapat berperan sehingga terjadinya banjir sungai, antara lain sebagai berikut :
1)      Penebangan hutan di sekitar DAS bagian hulu sehingga tidak ada penutup lahan yang dapat menahan aliran air
2)      Perubahan lahan di sekitar DAS secara sembarangan
3)      Tertutupnya aliran sungai, baik oleh smapah maupun sedimentasi
4)      Pembuatan saluran air atau system pembunangan air yang tidak efektif.

B.     Danau-Danau di Indonesia
Danau adalah massa air dalam jumlah besar yang berada dalam suatu atau basin di wilayah daratan. Dnau bisa dikatakan sebagai badan air yang dikelilingi daratan. Tidak ada batasan ukuran minimum atau maksimum, jadi kolam air bisa dikatakan sebagai senbuah danau yang sangat kecil.
1.      Persebaran dan Asal Terjadinya Danau
a.       Persebaran Danau di Indonesia
Sama halnya dengan sungai danau-danau di Indonesia cukup banyak. Lebih dari 400 danau terdapat di Indonesia tersebar di 5 pulau besar. Contoh danau yang terbesar di Indonesia adalah Danau Toba di Sumatera Utara.
Kebanyakan danau merupakan kenampakan sementara di sebuah bentang alam. Beberapa ada yang telah berumur ribuan tahun. Adanya aliran air yang membawa sedimen, terjadinya penggerusan kedalaman sungai yang mempercepat pengeringan danau dan pendangkalan danau yang sisertai pertumbuhan tanaman di danau akan mempercepat proses pengurangan air danau.
b.      Asal Terjadinya Danau
Bedasarkan proses terjadinya danau dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
1)      Danau Alam
Danau alam adalah danau yang terbentuk secara alami tanpan campur tangan manusia. Danau alam dapat dibedakan menjadi enam macam yaitu : Danau Tektonik, Danau Vulkanik, Danau Tektonikvulkanik, Danau Karst, Danau Glasial, Danau Bendungan Alam.
2)      Danau Buatan
Danau buatan (waduk) adalah danau yang sengaja dibuat oleh manusia untuk keperluan tertentu. Contohnya, Waduk Jatiluhur dan Sanguling di Jawa Barat.
2.      Fungsi Danau
Fungsi Danau sangatlah penting bagi lingkungan hidup manusia, hewan, dan tumbuhan yaitu antara lain : sebagai pembangkit listrik tenaga air, pengairan lahan pertanian, pengendalian banjir, rekreasi & olahraga, tempat budidaya ikan dan juga sebagai habitat bagi hewan dan tumbuhan.
3.      Permasalahan yang Terdapat di Danau
Salah satu permasalahan yang terjadi di danau adalah Banjir dan kekeringan. Banjir danau terjadi akibat air danau dapat meluap ke daratan di sekitarnya antara lain karena badai atau angin yang sangat besar. Setelah badai berenti, air danau masih dapat bergerak secara mendadak ke satu arah yang lain. Banjir danau juga dapat terjadi karena bendungan jebol.
Permasalahan yang lain adalah kekeringan yang di sebabkan adanya endapan lumpur yang menjadikan mendangkalan danau bahkan mampu menghilangkan danau itu sendiri. Banyaknya pemukiman yang di bangun di sekitar danau menyebabkan menyempitan danau.
Pencemaran masih tetap menjadi permasalahan utama bagi danau yang disebabkan oleh limbah industry atau zat racun yang menyebabkan matinya sejumlah ikan.
C.    Air Tanah dan Rawa
1.      Air Tanah
Air tanah adalah air yang terdapat di lapisan tanah di bawah permukaan bumi. Air tanah berasal dari air hujan yang meresap ke dalam tanah. Makin banyak air hujan yang meresap ke dalam tanah makin banyak pula air yang tersimpan dalam tanah.
a.       Air Tanah Dangkal
Air tanah dangkal adalah air tanah yang terdapat di atas lapisan batuan kedap air atau lapisan tak tembus air (lapisan impermeable). Hal itu disebabkan oleh perbedaan tebal atau tipisnya lapisan tanah dan kedudukan permukaan air tanah.
b.      Air Tanah Dalam
Air tanah dalam atau deep ground water adalah air tanah yang terletak da antara dua lapisan tanah yang impermeable. Sumur yang dibuat pada air tanah jenis ini disebut dengan sumur artesis.
2.      Rawa
Rawa adalah tanah rendah yang selalu tergenang air karena tidak ada pelepasan air (drainase).oleh karena itu, air rawa bersifat asam. Karena mempunya salinitas yang buruk maka air rawa akan tetap tergenang. Di Indonesia rawa banyak terdapat di pantai-pantai sebelah timur Pulau Sumatra, pantai-pantai Pulau Kalimantan, dan pantai-pantai di Pulau Papua.
Bedasarkan sifat airnya, rawa-rawa dapat dibedakan menjadi rawa air asin, rawa air tawar, dan rawa air payau.
a.       Rawa air asin adalah rawa yang terdapat di daerah pantai.
b.      Rawa air payau adalah rawa yang terdapat di sekitar muara sungai di dekat laut.
c.       Rawa air tawar adalah rawa yang terdapat di sekitar sungai-sungai besar.
Rawa pantai memiliki manfaat sebagai tempat berkembang biaknya jenis-jenis ikan, burung-burung dan hutan mangrove. Rawa panatai juga berguna sebagai penangkal terjadinya abrasi karena gelombang laut terhalang oleh Hutan Mangrove.
3.      Permasalahan Air Tanah dan Rawa
Air tanah di hantui ancaman yang sangat serius akibat pencemaran & eksplotasi air yang berlebihan di kota-kota besar. Beberapa masalah yang mengancam antara lain disebabkan menggunaan air yang sangat banyak oleh karena pemukiman penduduk yang semakin padat. Masalah lain yang mencakup air tanah adalah tercampurnya air tanah dengan air laut.
Permasalahan yang sering terjadi di rawa adalah sangat sulitnya tumbuhan pangan untuk tumbuh subur itu disebabkan karena airnya sangat asam (<4.5). bila rawa yang selalu tergenang oleh air akan menyebabkan sulitnya hewan-hewan untuk hidup apalagi untuk hewan tidak bisa berenang.
D.    Keadaan Hidrologi dan Hubungan dengan Unsur Geografi fisik serta Kaitannya dengan Kegiatan Penduduk
Keadaan Hidrologi Indonesia sangat baik bila di bandingkan dengan Negara lain kita patut bersyukur kepada yang Maha pencipta karena di berikan Negara yang banyak memilki sungai, danau, air tanah dan rawa. Hal ini karena pengaruh angin muson laut tropic yang banyak menjatuhkan hujan di wilayah Indonesia.
Kegiatan penduduk di bidang pertanian, pertenakan, perikanan dan kehutanan tidak lepas dari pengaruh positif keadaan iklim dan hidrologi Indonesia. Kita masih bisa mandi setiap hari patut kita syukuri, sementara di belahan dunia lain sedang kesulitan air, jangankan untuk mandi untuk minum saja susah.
Sumber daya air harus dimanfaatkan dan dikelola sebaik-baiknya, misalnya dengan tidak melakukan pencemaran terhadap sumber-sumber air, seperti danau dan sungai. Eksploitasi yang berlebihan terhadap sumber-sumber air juga dapat menimbulkan masalah yang serius.








DAFTAR PUSTAKA

Hestiyanto, Yusman. 2006. Geografi SMA Kelas X. Jakarta: Yudhistira.
--------. 2009. Modul Belajar Program Persiapan Langsung Perguruan Seleksi Perguruan Tinggi
Negeri. Jakarta: Nurul Fikri.
http://www.google.com/seach/geografi.upi.edu/HD-GRI.pdf.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar