BAB 1
Pendahuluan
A.
Latar Belakang
Dalam mempelajari pendidikan geografi, kita dapat memenuhi tuntutan
tujuan pendidikan geografi yang meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, dan
sikap, maka di dalam makalah ini disajikan pemaparan tentang permasalahan dari
Hidrologi itu sendiri. Semoga makalah ini dapat dijadikan media belajar yang
sesuai dengan tuntutan pembelajaran.
B.
Tujuan
Agar mahasiswa mampu menganalisis pengertian dari sungai, danau,
air tanah dan rawa. Dapat menjaga dan memelihara air dalam lingkup hidrologi
karena air sangat penting bagi setiap makhluk hidup di muka bumi ini.
C.
Rumusan Masalah
1.
Mengetahui
keadaan Hidrologi kepulauan Indonesia
2.
Menganalisa
persebaran jenis & macam pemaparan bentang Hidrologi di Indonesia.
3.
Mampu
menganalisa dan menangani permasalahan yang timbul dari Hidrologi di Indonesia.
BAB 2
ISI
A.
Sungai-sungai di Indonesia
Sungai
adalah aliran air tawar melalui suatu saluran menuju laut, danau, atau sungai
lain yang lebih besar.air sungai dapat berasal dari gletser, danau yang meluap,
atau mata air pegunungan. Dalam perjalananny, aliran air sungai mempunyai tiga
aktivitas, yaitu melakukan erosi, transportasi, dan sedimentasi. Air sungai
dapat mengikis tanah yang dilaluinya, kemudian membawa ke muara sungai yang di
endapkan. Erosi sungai terbesar terjadi di bagian hulu (daerah pegunungan).
Lereng yang curam di daerah pegunungan mengakibatkan aliran relatif deras
sehingga erosi vertical lebih besar. Oleh karena itu, dapat diamati lembah
sungai di daerah pegunungan terbentuk huruf V.
1.
Persebaran atau Keberadaan Sungai
Hampir
di setiap pulau besar & kecil di Indonesia terdapat sungai , di setiap
pulau tergantung besar kecil curah hujan yang jatuh di pulau itu tersebut.
Pulau-pulau besar di Indonesia umumnya memilki banyak sungai. Pulau-pulau yang
sedikit memilki sungai terdapat di NTT karena pulau-pulau ini memilki curah
hujan yang rendah.
Sungai
bisa berawal langsung dari hujan. Lembah-lembah yang terdapat dekat-dekat
puncak gunung biasanya berisi air apabila ada hujan. Sungai ada juga berawal
dari mata air. Sungai ada juga berawal dari cairnya es (gletser). Contohnya :
Sungai Kema Bu di Irian Jaya yang memperoleh airnya dari cairan es Puncak Jaya.
2.
Jenis dan Macam-macam Sungai
a.
Jenis-jenis Sungai
1)
Bedasarkan sumber air, sungai
dibedakan menjadi tiga :
(a)
Sungai mata air, yaitu sungai yang
airnya bersal dari mata air
(b)
Sungai hujan, yaitu sungai yang
airnya berasal dari air hujan. Pada saat musim hujan debit air bertambah,
sedangkan pada musim kemarau debit air berkurang.
(c)
Sungai gletser, yaitu sungai yang
airnya berasal dari pencairan gletser (es), misalnya Sungai Memberamo di Papua
2)
Bedasarkan arah aliran, sungai
dibedakan menjadi empat :
(a)
Sungai Konsekkuen, yaitu sungai yang
aliran airnya searah dengan kemiringan lereng.
(b)
Sungai subsekkuen, yaitu sungai yang
aliran airnya tegak lurus terhadap
konsekkuen.
(c)
Sungai obsekuen, yaitu anak sungai
dari sungai subsekuen yang berlawanan arah dengan sungai konsekkuen.
(d)
Sungai resekuen, yaitu anak sungai
dari sungai subsekuen yang sejajar dengan sungai konsekuen.
3)
Bedasarkan struktur geologi, sungai
dibedakan menjadi dua.
(a)
Sungai anteseden, yaitu sungai yang
tetap mempertahankan pola alirannya meskipun terjadi pengangkatan secara
perlahan-lahan.
(b)
Sungai superposed, yaitu sungai yang
mengalir pada suatu daratan alluvial atau daratan peneplain hingga stuktur
batuan di daratan itu tersingkap tanpa banyak mengubah pola aliran sungai.
b.
Pola Aliran Sungai
Pola
aliran sungai yang ada di permukaan bumi sangat dipengaruhi oleh morfologi
tempat sungai mengalir dan sruktur geologinya.
1)
Pola Dendriktik
Pola aliran
sungai yang tidak teratur. Pola tersebut biasanya terdapat di daerah daratan
rendah atau daerah pantai.
2)
Pola Trellis
Pola aliran
sungai yang aliran sungai induknya sejajar dengan anak-anak sungai bermuara
pada sungai induk. Pertemuan antara sungai induk dan anak sungai membentuk
sudut siku-siku.
3)
Pola Radikal
Pola aliran
sungai yang memusat ke suatu daerah. Pola itu biasanya terdapat di daerah
cekungan (basin)
4)
Pola Rektanguler
Pola aliran
sungai yang membentuk sudut siku-siku. Pola itu biasanya terdapat di daerah
patahan.
3.
Fungsi dan Permasalahan Sungai
a.
Fungsi atau Manfaat Sungai
Beberapa
fungsi atau manfaat dari sungai yang sampai saat ini dapat kita lihat dan
rasakan dalam kehidupan sehari-hari di ntara lain sebagai berikut :
1)
Sebagai prasarana transportasi. Di
beberapa daerah sungai dimanfaatkan untuk prasarana transportasi, contohnya
Sungai Kapuas, Sungai Barito, Sungai Kahayan dll.
2)
Merupakan sumber air untuk irigasi.
3)
Aliran sungai digunkan untuk
pembangkit listrik. Contohnya : Sungai Asahan di Sumatra Utara, Ci Tarum di
Jawa Barat, Sungai Brantas di Jawa Timur dll.
4)
Dimanfaatkan sebagai prasarana
olahraga seperti kegiatan Arung Jeram , Dayung , Perahu Naga dll.
5)
Digunakan sebagai tempat budi daya
perikanan.
b.
Permasalahan Sungai
Permasalahan
yang paling sering kita jumpai dalam Daerah Aliran Sungai adalah penyempitan ,
pengikisan , pengendapan sehingga menyebabkan mengecilnya badan sungai itu
sendiri. Hujan yang sangat deras dapat menyebabkan terjadinya mengeluapnya air
di daerah sungai. Karena volume air yang seharusnya di tampung oleh sungai
terlalu banyak sehingga terjadilah yang bisa kita sebut Banjir.
Banjir
sungai umumnya terjadi secara berskala. Meluapnya sungai dapat terjadi karena
hujan lebat atau mencairnya es atau salju di daerah hulu. Di Indonesia banjir
sungai terjadi pada saat musim hujan yang menyebabkan meningkatnya volume air
dalam sungai.
Banyak
hal yang menyebakan permasalahan yang terkait dalam sungai namun terdapat
factor-faktor lain yang juga dapat berperan sehingga terjadinya banjir sungai,
antara lain sebagai berikut :
1)
Penebangan hutan di sekitar DAS
bagian hulu sehingga tidak ada penutup lahan yang dapat menahan aliran air
2)
Perubahan lahan di sekitar DAS
secara sembarangan
3)
Tertutupnya aliran sungai, baik oleh
smapah maupun sedimentasi
4)
Pembuatan saluran air atau system
pembunangan air yang tidak efektif.
B.
Danau-Danau di Indonesia
Danau
adalah massa air dalam jumlah besar yang berada dalam suatu atau basin di
wilayah daratan. Dnau bisa dikatakan sebagai badan air yang dikelilingi
daratan. Tidak ada batasan ukuran minimum atau maksimum, jadi kolam air bisa
dikatakan sebagai senbuah danau yang sangat kecil.
1.
Persebaran dan Asal Terjadinya Danau
a.
Persebaran Danau di Indonesia
Sama
halnya dengan sungai danau-danau di Indonesia cukup banyak. Lebih dari 400
danau terdapat di Indonesia tersebar di 5 pulau besar. Contoh danau yang
terbesar di Indonesia adalah Danau Toba di Sumatera Utara.
Kebanyakan
danau merupakan kenampakan sementara di sebuah bentang alam. Beberapa ada yang
telah berumur ribuan tahun. Adanya aliran air yang membawa sedimen, terjadinya
penggerusan kedalaman sungai yang mempercepat pengeringan danau dan
pendangkalan danau yang sisertai pertumbuhan tanaman di danau akan mempercepat
proses pengurangan air danau.
b.
Asal Terjadinya Danau
Bedasarkan
proses terjadinya danau dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
1)
Danau Alam
Danau alam
adalah danau yang terbentuk secara alami tanpan campur tangan manusia. Danau
alam dapat dibedakan menjadi enam macam yaitu : Danau Tektonik, Danau Vulkanik,
Danau Tektonikvulkanik, Danau Karst, Danau Glasial, Danau Bendungan Alam.
2)
Danau Buatan
Danau buatan
(waduk) adalah danau yang sengaja dibuat oleh manusia untuk keperluan tertentu.
Contohnya, Waduk Jatiluhur dan Sanguling di Jawa Barat.
2.
Fungsi Danau
Fungsi
Danau sangatlah penting bagi lingkungan hidup manusia, hewan, dan tumbuhan
yaitu antara lain : sebagai pembangkit listrik tenaga air, pengairan lahan
pertanian, pengendalian banjir, rekreasi & olahraga, tempat budidaya ikan
dan juga sebagai habitat bagi hewan dan tumbuhan.
3.
Permasalahan yang Terdapat di Danau
Salah
satu permasalahan yang terjadi di danau adalah Banjir dan kekeringan. Banjir
danau terjadi akibat air danau dapat meluap ke daratan di sekitarnya antara
lain karena badai atau angin yang sangat besar. Setelah badai berenti, air
danau masih dapat bergerak secara mendadak ke satu arah yang lain. Banjir danau
juga dapat terjadi karena bendungan jebol.
Permasalahan
yang lain adalah kekeringan yang di sebabkan adanya endapan lumpur yang
menjadikan mendangkalan danau bahkan mampu menghilangkan danau itu sendiri. Banyaknya
pemukiman yang di bangun di sekitar danau menyebabkan menyempitan danau.
Pencemaran
masih tetap menjadi permasalahan utama bagi danau yang disebabkan oleh limbah
industry atau zat racun yang menyebabkan matinya sejumlah ikan.
C.
Air Tanah dan Rawa
1.
Air Tanah
Air
tanah adalah air yang terdapat di lapisan tanah di bawah permukaan bumi. Air
tanah berasal dari air hujan yang meresap ke dalam tanah. Makin banyak air
hujan yang meresap ke dalam tanah makin banyak pula air yang tersimpan dalam
tanah.
a.
Air Tanah Dangkal
Air
tanah dangkal adalah air tanah yang terdapat di atas lapisan batuan kedap air
atau lapisan tak tembus air (lapisan impermeable). Hal itu disebabkan oleh
perbedaan tebal atau tipisnya lapisan tanah dan kedudukan permukaan air tanah.
b.
Air Tanah Dalam
Air
tanah dalam atau deep ground water adalah air tanah yang terletak da antara dua
lapisan tanah yang impermeable. Sumur yang dibuat pada air tanah jenis ini
disebut dengan sumur artesis.
2.
Rawa
Rawa
adalah tanah rendah yang selalu tergenang air karena tidak ada pelepasan air
(drainase).oleh karena itu, air rawa bersifat asam. Karena mempunya salinitas
yang buruk maka air rawa akan tetap tergenang. Di Indonesia rawa banyak
terdapat di pantai-pantai sebelah timur Pulau Sumatra, pantai-pantai Pulau
Kalimantan, dan pantai-pantai di Pulau Papua.
Bedasarkan
sifat airnya, rawa-rawa dapat dibedakan menjadi rawa air asin, rawa air tawar,
dan rawa air payau.
a.
Rawa air asin adalah rawa yang
terdapat di daerah pantai.
b.
Rawa air payau adalah rawa yang
terdapat di sekitar muara sungai di dekat laut.
c.
Rawa air tawar adalah rawa yang
terdapat di sekitar sungai-sungai besar.
Rawa
pantai memiliki manfaat sebagai tempat berkembang biaknya jenis-jenis ikan,
burung-burung dan hutan mangrove. Rawa panatai juga berguna sebagai penangkal
terjadinya abrasi karena gelombang laut terhalang oleh Hutan Mangrove.
3.
Permasalahan Air Tanah dan Rawa
Air
tanah di hantui ancaman yang sangat serius akibat pencemaran & eksplotasi
air yang berlebihan di kota-kota besar. Beberapa masalah yang mengancam antara
lain disebabkan menggunaan air yang sangat banyak oleh karena pemukiman
penduduk yang semakin padat. Masalah lain yang mencakup air tanah adalah
tercampurnya air tanah dengan air laut.
Permasalahan
yang sering terjadi di rawa adalah sangat sulitnya tumbuhan pangan untuk tumbuh
subur itu disebabkan karena airnya sangat asam (<4.5). bila rawa yang selalu
tergenang oleh air akan menyebabkan sulitnya hewan-hewan untuk hidup apalagi
untuk hewan tidak bisa berenang.
D.
Keadaan Hidrologi dan Hubungan dengan Unsur Geografi fisik serta
Kaitannya dengan Kegiatan Penduduk
Keadaan
Hidrologi Indonesia sangat baik bila di bandingkan dengan Negara lain kita
patut bersyukur kepada yang Maha pencipta karena di berikan Negara yang banyak
memilki sungai, danau, air tanah dan rawa. Hal ini karena pengaruh angin muson
laut tropic yang banyak menjatuhkan hujan di wilayah Indonesia.
Kegiatan
penduduk di bidang pertanian, pertenakan, perikanan dan kehutanan tidak lepas
dari pengaruh positif keadaan iklim dan hidrologi Indonesia. Kita masih bisa
mandi setiap hari patut kita syukuri, sementara di belahan dunia lain sedang
kesulitan air, jangankan untuk mandi untuk minum saja susah.
Sumber daya air
harus dimanfaatkan dan dikelola sebaik-baiknya, misalnya dengan tidak melakukan
pencemaran terhadap sumber-sumber air, seperti danau dan sungai. Eksploitasi
yang berlebihan terhadap sumber-sumber air juga dapat menimbulkan masalah yang
serius.
DAFTAR
PUSTAKA
Hestiyanto,
Yusman. 2006. Geografi SMA Kelas X.
Jakarta: Yudhistira.
--------.
2009. Modul Belajar Program Persiapan
Langsung Perguruan Seleksi Perguruan Tinggi
Negeri. Jakarta: Nurul Fikri.
http://www.google.com/seach/geografi.upi.edu/HD-GRI.pdf.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar