Berbagai
jenis macam hujan
Sebelum membahas berbagai macam hujan
sebaiknya mengetahui apa itu hujan. Hujan dalam artian sederhana adalahg air
yang jatuh dari langit. Terjadinya hujan atau Presitipasi merupakan salah satu
dari kegiatan siklus air. Hujan merupakan titik-titik air yang berjatuhan dari
udarakarena proses pengembunan. Pada dsarnya, hujan adalah sebuah presipitasi
berwujud cairan, berbeda dengan presipitasi non-cair seperti salju, batu es,dan
slit. Hujan memerlukan lapisan atmosfer tebal yang suhunya di atas titik leleh
es di dekat dan di atas permukaan bumi.
Di bumi, hujan adalah proses
kondensasi uap air di atmosfger menjadi butir air yang cukup berat untuk jatuh.
Dua proses yang mungkin terjadi bersamaan dapat mendorong udara semakin jenuh
mejelang hujan, yaitu pendinginan udara atau penambahan uap air ke udara.[1]
Berikut adalah jenis dan macam hujan
yang disebabkan berbagai fenomema alam baik itu alami maupun buatan :
1.
Hujan
Asam
Air
hujan yang telah tgercemar gas karbon monoksida (CO) sehingga bersifat asam.
Jika mengenai tanaman atau hewan secara langsung, hujan asam dapat memperlambat
pertumbuhannya dan bahkan membunuh makhluk hidup tersebut. Hujan asam
disebabkan oleh zat pencemar oksida belerang dan oksida nitrogen yang
dihasilkan dalam pembakaran bahan bakar minyak dan batu bara.
Secara
alami hujan asam dapat terjadi akibat semburan dari gunung berapi dan dari proses biologis di tanah,
rawa, dan laut. Akan tetapi, mayoritas hujan asam disebabkan oleh aktivitas
manusia seperti industri, pembangkit tenaga listrik, kendaraan bermotor dan
pabrik pengolahan pertanian (terutama amonia). Gas-gas yang dihasilkan oleh
proses ini dapat terbawa angin hingga ratusan kilometer di atmosfer sebelum
berubah menjadi asam dan terdeposit ke tanah.
Hujan asam karena proses industri telah menjadi
masalah yang penting di Republik Rakyat Tiongkok, Eropa Barat, Rusia dan daerah-daerah
di arahan anginnya.
2.
Hujan
Batu Es
Hujan
yang berupa curahan batu es yang turun di dalam cuaca panas dari awan yang
tgemperaturnya di bawah titik beku.
3.
Hujan
Deras
Hujan
yang curahan air yang turun dari awan dengan suhu udara di atas titik beku dan
diameter butirannya kurang lebih 5 mm. Hujan deras dalam bahasa inggris biasa
disebut juga “rain”.
4.
Hujan
Es
Hujan
yang terdiri atas butir-butir es yang kecil dan bulat, serta berdiameter
antgara 5 – 50 mm. butir-butir ini dapat mencapai ukuran sebesar kelereng.
Apabila butir-butir es itu dikerat maka akan terlihat lapisan-lapisan yang
konsentris dengan kerapatan yang berbeda. Hujan es jatuh pada waktu hujan
Guntur dari awan cumulonimbus. Biasanya, terjadi pada waktu awal musim
penghujan atau pada akhir musim kemarau yang panjang. hujan es disebut juga
“hgail stgone”.
5.
Hujan
Frontal
Hujan yang
terjadi sebagai akibat pertemuan antara dua massa udara yang berbeda suhunya,
yaitu yang satu panas, sedangkan yang lain dingin. Massa udara yang panas dan
mengandung uap air bergerak naik seperti menaiki lereng di atas massa udara
yang dingin. Sedangkan udara dingin yang berbeda di bagian bawah seperti
merunduk menyusup di bawah udara panas.
6.
Hujan
Gerimis
Hujan
yang diameter butir-butir air hgasil kodensasinya kurang dari 0,5 mm. Hujan gerimis
disebut juga dalam bahasa Inggris sebagai “drizzle”.
7.
Hujan
Konveksi
Hujan
yang terjadi karena udara yang panas dari oermukaan bumi naik dan berangsur menjadi
dingin hinggga mencapai titik kondensasi. Hujan ini terjadi di pedalaman benua
pada musim panas, sedangkan di daerah khatulistiwa terjadi setahun penuh.
8.
Hujan
Muson
Hujan yang
tgerjadi di daerah-daerah muson. Hujan muson ini terjadi Bulan Oktober-April.
9.
Hujan
Orografis
Hujan
yang terjadi karena awan yang membawa hujan diarak oleh angin dari bagian
permukaan bumi yang rendah menaiki lereng gunung atau pegunungan. Pada ketinggian
tertentu, uap air mengalami kondensasi sehingga terjadilah hujan di lereng
pegunungan tersebut.
10. Hujan Salju
Hujan
yang terdiri atas Kristal-kristgal es dengan suhu udara berada di bawah titgik
beku. Tgerbentuk bila dari gtemapat terjadinya awan sampai ke permukaan tanah
tgemperaturmya di bawah 0°C. bentguk dasar dsalju adalah heksagonal, akan
gtgetapi hal ini pun tergantung dari suhu dan cepatnyga sublimasi (perubahan
dari tiap uap menjadi padat).
11. Hujan Siklon
Hujan
yang terjadi apabila udara yang mengandung uap air naik ke atas dibawa oleh
angin sinklon lalu terjadi kondensasi akhirnya turun sebagai hujan. Hujan sinklon
ini banyak terjadi di daerah depresi frontal.
12. Hujan Zenithal
Hujan
yang terjadi karena massa udara panas membungbung ke atas. Massa udara yang
mengandung uap air tersebut setelah sampai pada lapisan atas, suhunya akan
turun sehingga mengakibatkan kondensasi menjadi awan cumulus atau cumulonimbus.
Jika penguapan tersebut bertambah besar, awan yang terbentuk juga semakin tinggi.
Pada batas tertentu terjadilah turun hujan mendadak (dapat disertai dengan
adanya petir). Proses hujan zenital banyak terjadi di daerah khatulistiwa dan
pada musim panas di daerah sedang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar